Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

4 Jan 2013

Perahu Kertas

  • i

Melihat raihan jumlah penonton yang cukup memuaskan, tak butuh waktu lama bagi Starvision untuk merilis bagian kedua dari PERAHU KERTAS. Dengan menggunakan angka 2 di belakang judul, kisah yang ditawarkan pada sekuelnya kali ini terbilang cukup kompleks.
Pertemuan kembali Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken) di akad nikah Noni (Sylvia Fully) kembali membuka perasaan yang telah berusaha dienyahkan. Keputusan tersebut didasari oleh tambatan hati yang sudah dimiliki masing-masing.
Sekarang Kugy sudah memiliki Remi (Reza Rahadian) dan Keenan sendiri menjalin hubungan bersama Luhde (Elyzia Mulachela). Meski telah coba diingkari, radar Neptunus rupanya berkata lain sehingga memberikan bimbang di hati. Lalu, kepada siapakah masing-masing cinta akan berlabuh di tempatnya?
Jika pada bagian pertama hanya berputar soal cinta pertama dan pencarian, diPERAHU KERTAS 2 kisah akan lebih fokus pada memilih pilihan. Hal tersebut tampak dari proses pendewasaan antar karakter yang begitu terasa. Peliknya cinta bersegi antara Kugy, Remi, Keenan dan Luhde yang menjadi menu utama pun berhasil ditampilkan dengan memikat.
Dewi Lestari sebagai penulis novel sekaligus scriptwriter filmnya terlihat tahu benar bagaimana PERAHU KERTAS 2 ini akan menarik hati penonton. UsahaHanung Bramantyo visualisasikan karakter-karakter dalam novel yang telah melekat erat di hati pembaca jelas harus diberi apresiasi. Namun ketidaksempurnaan pada bagian pertama telah meninggalkan cacat di berbagai lini. Termasuk dalam sekuelnya.
Jika mau melakukan compare dengan bukunya jelas akan sia-sia karena film dan buku adalah dua medium yang berbeda. Namun bagi yang tidak membacasource-nya pun kemungkinan akan dibuat mengerutkan kening karena tampak terlalu dragging. Sehingga di beberapa bagian menjadi begitu membosankan untuk disimak.
Fortunately hal tersebut tidak terlalu menganggu karena Dewi dan Hanungmampu bersinergi hadirkan kisah yang memikat. Terlebih balutan tata musik dan sinematografi yang melenakan. Tak heran jika ada momen-momen penuh emosi yang mampu disampaikan dengan baik.
Dan akhirnya, PERAHU KERTAS 2 sukses berlabuh di hati penonton. Memberikan sebuah pandangan tentang cinta dan mimpi yang harus dimiliki oleh orang perorang.Sumber

Sinopsis Film '5 CM'

  • i

"Gantungkan mimpi 5 cm di depan kening kamu..."
5 CM adalah buku setebal 381 halaman dengan penjualan terbaik sejak rilis pada tahun 2005 silam ketika era Teenlit begitu booming. Kabar proses adaptasinya memang sudah terdengar sejak awal tahun 2010. Namun baru 2 tahun kemudian novel tulisan Donny Dhirgantoro ini akhirnya rilis juga dalam format layar lebar.
Genta (Fedi Nuril), Ian (Igor Saykoji), Arial (Denny Sumargo), Riani (Raline Shah) dan Zafran (Junot) adalah lima sahabat yang kemana-mana selalu bersama. Pada suatu hari mereka memutuskan keluar dari rasa nyaman masing-masing sebelum bertemu kembali 3 bulan kemudian di tempat yang pada akhirnya mengubah perspektif hidup mereka selamanya.
Jujur saja, saya belum sempat menuntaskan membaca novelnya karena tidak tertarik dengan cara bertutur Donny yang terlalu bertele. Namun saya sangatexcited menyambut kehadiran filmnya. Hingga pada suatu malam Rizal Mantovani dengan hebatnya membuat saya merinding dan menangis di saat yang sama. Terlebih karena tidak membaca novelnya sampai tamat, saya surprisemenyadari twist ending yang begitu manis.
5 CM adalah film yang baik dan luar biasa. Seluruh aspek dalam film ini dibuat dengan hati. Tak salah bila saya, dan harusnya kamu juga, mengapresiasinya dengan hati.
Tak ada yang perlu diragukan dengan akting keenam bintang utamanya. Semua tampil sesuai porsi dengan chemistry yang begitu alami. Chemistry yang jarang saya temui di film Indonesia belakangan.
Hal tersebut didukung oleh kemampuan Rizal dalam menerjemahkan tulisanDonny bersama Sunil Soraya dan Hilman Mutasi menjadi sajian visual yang begitu memikat seperti biasa: cantik a la video klip. Namun entah kenapa saya tak begitu meributkan kebiasaan sutradara PUPUS ini toh hasilnya malah membuat film produksi Soraya Intercine Film setelah CHIKA (2008) tersebut menjadi lebih memukau. Jangan lupakan balutan musik dari Nidji yang membuat emosi filmnya lebih terasa.
5 CM memang masih memiliki kesalahan minor seperti naskah yang sedikit bawelbut I don't care. Just trust me5 CM adalah film akhir tahun yang begitu hebat dan patut diapresiasi lebih. Pengalaman sinematis yang jarang saya temui di dalam bioskop. Di mana saya bisa tertawa terbahak dan diaduk emosinya bersama penonton lain dalam dua jam durasinya.
Dijamin setelah menonton film ini kalian bakal dibuat ngiler ingin pergi ke Mahameru dan melihat keindahan sudut bumi Indonesia yang penuh daya. Hingga kemudian menghargai Indonesia sebagai tanah tumpah darah yang tak boleh ditinggalkan, apalagi disakiti. Sumber

Balasan Sebuah Keikhlasan

  • i

Ikhlas bukan berarti menyerah. Lebih tepatnya berserah kepada yang Maha Kuasa. Ketika keikhlasan sudah kita lakukan, maka semua tinggal menunggu kebaikan Tuhan. Cerita yang disadur dari sebuah milis forum bisnis ini semoga bisa menjadi cermin.
Cuaca hari itu sangat panas ketika Mbah Sarno mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan sebuah perumahan di kawasan Condong Catur Yogyakarta. Meski sudah renta, demi menyambung hidup, Mbah Sarno masih membanting tulang sebagai tukang sol sepatu keliling. Bisa ditebak bagaimana kehidupan Mbah Sarno yang bersahaja itu. Pendapatannya hanya cukup untuk makan hari itu. Bahkan kurang jika seharian tidak ada yang memakai jasanya.
Saat melintas di depan sebuah rumah mewah, Mbah Sarno dipanggil. Pelanggan pertamanya di siang itu. Seorang pemuda berusia sekitar 20-an tahun, terburu-buru membawa sepatu yang minta ditambal.
Saat Mbah Sarno menambal sepatu yang bolong, si pemuda itu seperti gelisah. Ia sering melihat jam tangannya sembari mengawasi Mbah Sarno yang bekerja. Karena sudah bekerja secara bertahun-tahun, maka dengan cepat Mbah Sarno pun merampungkan pekerjaannya.
"Berapa Pak," tanya si pemuda begitu Mbah Sarno menyorongkan sepatu yang sudah ditambal.
“Lima ribu rupiah mas”
Pemuda tadi lalu mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget karena baru memperoleh orderan pertama dan uang segitu terlalu banyak baginya.
"Wah, Mas, enggak ada kembaliannya nih. Ada uang pas?"
"Enggak ada Pak. Ini uang saya tinggal selembar," kata pemuda tadi sambil celingukan mencari warung untuk menukar uangnya.
Melihat kegelisahan pemuda tadi, Mbah Sarno langsung berkata, "Sudah enggak usah repot-repot Mas. Bawa dulu saja. Lain kali saya lewat sini lagi."
"Wah, terima kasih ya Pak." Pemuda tadi bergegas masuk ke rumah sambil menenteng sepatu yang sudah ditambal.
Mbah Sarno melanjutkan kayuhannya. Sore hampir tergelincir, dan Mbah Sarno belum memperoleh pelanggan lagi. Ia lalu berkata dalam hati, "Ikhlas. Insyaallah akan memperoleh ganti." Hanya itu yang bisa dilakukan sambil terus mengayuh pedal sepedanya.
Ketika saatnya salat Asar, Mbah Sarno pun mampir ke sebuah masjid di depan lapangan bola sebuah sekolah. Selesai salat ia berdoa. "Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezeki-Mu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendak-Mu.”
Selesai salat ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya. Saat akan menuju ke sepedanya, ia kaget karena pemua yang tadi siang menjadi pelanggannya sudah menunggu di samping sepedanya.
"Wah, kebetulan ketemu di sini Pak. Ini bayaran yang tadi siang," kata si pemuda itu sambil mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak selembar tapi lima lembar.
"Lo, Mas. Saya belum punya kembalian. Lagian ini juga lima lembar. Apa enggak salah?" Mbah Sarno sedikit gugup.
"Enggak salah Pak. Ambil saja semuanya. Kembaliannya sudah saya terima tadi. Hari ini saya tes wawancara. Makanya saya tadi terburu-buru. Untung ada Bapak yang bisa menambal sepatu dengan cepat. Telat lima menit saja bisa jadi saya gagal tes. Beruntung Bapak membiarkan saya pergi dahulu. Insyaallah, minggu depan saya berangkat ke Prancis Pak. Mohon doanya."
"Tapi ini terlalu banyak Mas."
"Saya bayar jasa Bapak lima ratus rupiah. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya dan keihklasan Bapak hari ini.“ Sumber

Peduli Pada 'Malaikat Kecil'

  • i

Ahli manajemen stres, Kathleen Hall, menceritakan sebuah kisah bagaimana pada suatu waktu ia berjalan ke sebuah toko keramik kecil dan memperoleh sesuatu yang benar-benar tak ternilai harganya.
Saat Hall melihat-lihat sekitar toko, ia mendengar suara melengking aneh. Ia melihat sekeliling tapi tidak melihat apa-apa yang bisa membuat kebisingan. Pemilik toko tersenyum padanya dan terus membongkar isi kotak. Beberapa saat kemudian, Hall mendengar suara lagi dan menyadari asalnya dari belakang meja.
Ia melihat ke belakang meja dan tampaklah seekor burung dalam sangkar. Saat itu pemilik toko berjalan ke arahnya. “Itu Goober,” kata wanita itu sambil meletakkan sangkar burung di meja dan membuka pintunya hingga burung itu bisa berjalan keluar. “Jangan khawatir, dia tidak bisa terbang, sayapnya patah.”
Wanita itu mengeluarkan botol kecil yang berisi campuran biji, anggur tumbuk, dan madu. “Ini waktunya makan siang,” katanya sambil mengumpulkan potongan-potongan makanan lengket itu di ujung sumpit dan menyuapkannya pada burung kecil itu.
Wanita itu menjelaskan bahwa segala macam hewan, dari burung, kucing hingga anjing, terluka di jalan depan tokonya. Ia membantu mereka sebisanya. Saat wanita itu memberi makan burung, Hall melihat tangan wanita itu bengkak-bengkak karena arthritis. Wanita itu menyadari Hall melihat tangannya dan mengakui meski ia memiliki masalah kesehatan, tapi ini tak menghentikannya menyiapkan makanan khusus untuk Goober setiap malam. Ia mengatakan ia berharap cintanya kepada hewan-hewan itu dapat menyembuhkan mereka.
“Tidak ada yang peduli pada mereka,” kata wanita itu, “tapi saya pikir mereka adalah malaikat kecil yang dikirim ke sini untuk menunjukkan cinta kita.”
Hall tersentuh oleh penghormatan wanita ini dan yakin bahwa karena kebaikan wanita ini, efek riak cinta dan penyembuhan terjadi di seluruh dunia. Sumber

Kisah Keinginan Seekor Kuda

  • i

Alkisah, hiduplah seekor kuda yang sangat bagus. Sosoknya gagah dan surainya begitu indah. Namun ia masih ingin lebih sempurna dalam banyak hal. Suatu hari ia menghadap Tuhan. “Oh Tuhanku, engkau telah memberiku keindahan. Engkau memberiku kualitas yang baik. Saya sangat berterima kasih untuk itu semua. Namun, bolehkah saya memohon agar Engkau sudi membuatku lebih cantik?” “Aku lebih dari siap untuk membuatmu lebih indah. Katakan, apa yang bisa aku ubah?”
Kuda itu menjawab, “Saya melihat diriku kurang proporsional. Leherku begitu pendek. Jika Engkau memanjangkan leherku, tubuh bagian atasku akan terlihat lebih indah. Begitu juga jika Engkau membuat kakiku lebih langsing dan lebih panjang. Maka, tubuh bagian bawahku akan kelihatan indah.”
“Amin!” kata Tuhan. Seketika Tuhan mengubah kuda menjadi onta.
Kuda kecewa dan mulai menangis. “Oh Tuhan, saya ingin menjadi lebih indah lagi. Apakah ini yang menurutMu lebih indah?”
Tuhan menjawab, “Inilah yang sebenarnya kamu inginkan. Kamu menjadi seekor unta.”
“Oh tidak. Saya tidak ingin menjadi seekor unta. Saya ingin tetap menjadi seekor kuda. Sebagai seekor kuda setiap orang menghargai kemampuan bagusku. Tak seorang pun akan menghargai aku sebagai seekor unta.”
Tuhan menjawab, “Jangan pernah berusaha untuk mencapai atau menerima lebih dari yang telah Aku berikan. Jika kamu ingin memuaskan keinginan hidupmu, maka setiap waktu kamu akan menginginkan yang lebih dan lebih. Namun kamu tak punya pikiran akan apa yang akan kamu peroleh. Kamu menginginkan leher dan kaki yang lebih panjang. Namun ketika sudah aku beri, kamu malah menangis. Ini yang akan terjadi. Setiap kreasiku memiliki kualitas tersendiri yang bagus. Seekor unta memang tidak seindah yang kamu bayangkan, namun ia sanggup membawa beban berat dan memiliki rasa tanggung jawab yang dahsyat.” Sumber