Dahulu kala hiduplah seorang petani tua bersama anak laki-lakinya. Ia hidup dalam kondisi yang berkekurangan. Hanya seekor kuda tua saja yang menjadi harta berharganya. Namun suatu hari kuda tersebut kabur dan lepas dari kandangnya. Tetangganya hanya bisa bersimpati kepadanya, namun sang petani tua malah menjawab, "Keberuntungan atau kesialan? Siapa yang tahu?" Ia pun berlalu meninggalkan tetangganya yang kebingungan dengan sikapnya.
Seminggu kemudian kuda tua itu kembali bersama kuda-kuda liar yang ditemuinya di balik bukit. Kini sang petani tua punya 12 ekor kuda yang bisa disewakan untuk menambah penghasilannya. Dan ia berkata, "Keberuntungan atau kesialan? Siapa yang tahu?"
Anak petani kemudian berusaha menjinakkan seekor kuda betina. Ia berpikir jika kuda tersebut sudah jinak, ia akan menggunakannya untuk menjalankan kereta. Sayangnya ia malah jatuh dari kuda dan mematahkan kaki kirinya. Semua tetangga berdua, dan berkata "sial benar nasibmu, nak." Namun sekali lagi petani tua berkata, "Kesialan atau keberuntungan, siapa yang tahu?"
Beberapa minggu kemudian sekompi tentara militer datang ke desa mereka dan membawa serta semua pemuda yang berfisik kuat di desa. Saat mereka melihat anak si petani tua, mereka tak membawanya karena kakinya patah dan terluka. Nah, sekarang apakah itu disebut sebagai keberuntungan atau kesialan? Siapa yang tahu?
PESAN:
Seringkali kita menganggap bahwa apa yang kita alami adalah nasib buruk. Padahal belum tentu musibah yang menimpa adalah suatu nasib buruk. Bisa jadi di balik musibah tersebut tersimpan sebuah rencana indah yang tak Anda sadari. Anda hanya akan tahu jika waktunya sudah tiba. Jadi tetap bersabar dan syukuri apa yang Anda punya saat ini.
Sumber : KapanLagi.com - Oleh: Agatha Yunita
0 comments:
Posting Komentar