Kira-kira menurut Anda kenapa, Tuhan belum menjawab doa Anda? Kalau menurut kami, mungkin karena IA menunda jawaban untuk memberikan Anda yang terbaik. Atau bisa jadi IA sudah menjawabnya tetapi Anda merasa itu tak sesuai dengan keinginan Anda...
Di sebuah lembah yang subur, hiduplah seekor katak bersama katak-katak lainnya. Mereka selalu hidup makmur dan berkecukupan. Tak pernah ada keluhan dan setiap hari mereka selalu bersenang-senang.
Suatu hari, datanglah terik panas yang tak ada habisnya. Mata airpun perlahan mulai mengering dan lambat laun seluruh daerah tempat tinggal para katak kekeringan. Seekor katak bernama Ado menghimbau semua teman kataknya untuk ikut bersamanya, menyeberang lembah dan mencari mata air di balik lembah tersebut. Tentu saja perjalanannya tidak mudah, ada banyak resiko yang harus ditempuh karena nyaris sepanjang hidup mereka tinggal di tempat tersebut.
"Teman-teman, kita harus pergi meninggalkan lembah ini. Ada lembah di balik lembah ini di mana airnya pasti masih cukup untuk hidup kita," kata Ado,
Namun seekor katak lain, bernama Oda tak setuju dengan pendapat Ado. Katanya, "tidak! bagaimana kami bisa tahu kalau kami akan selamat di luar sana. Sudahlah, kita berdoa saja dan menunggu di sini. Siapa tahu sebentar lagi hujan turun dan kita punya banyak persediaan air lagi."
Berdebat cukup lama, pada akhirnya Ado memutuskan untuk pergi bersama katak-katak lainnya, sedangkan Oda memilih untuk tinggal karena ia akan menunggu hujan turun. "Huh, lihat saja mereka tak akan selamat. Lebih baik menunggu dan bertahan di sini, toh aku sudah berdoa. Tuhan pasti mendengar doaku dan akan menurunkan hujan untukku," kata Oda.
Hari demi hari berlalu, tak ada setetes airpun yang turun ke lembah itu. Tidak pula embun pagi yang biasanya memenuhi rerumputan dan memberikan kesejukan. Di sudut sana, Oda terkapar karena kehausan. Nafasnya sudah tak lagi lengkap, dan ia pun akhirnya mati karena tak dapat bertahan hidup dalam kekeringan. Sumber
Di sebuah lembah yang subur, hiduplah seekor katak bersama katak-katak lainnya. Mereka selalu hidup makmur dan berkecukupan. Tak pernah ada keluhan dan setiap hari mereka selalu bersenang-senang.
Suatu hari, datanglah terik panas yang tak ada habisnya. Mata airpun perlahan mulai mengering dan lambat laun seluruh daerah tempat tinggal para katak kekeringan. Seekor katak bernama Ado menghimbau semua teman kataknya untuk ikut bersamanya, menyeberang lembah dan mencari mata air di balik lembah tersebut. Tentu saja perjalanannya tidak mudah, ada banyak resiko yang harus ditempuh karena nyaris sepanjang hidup mereka tinggal di tempat tersebut.
"Teman-teman, kita harus pergi meninggalkan lembah ini. Ada lembah di balik lembah ini di mana airnya pasti masih cukup untuk hidup kita," kata Ado,
Namun seekor katak lain, bernama Oda tak setuju dengan pendapat Ado. Katanya, "tidak! bagaimana kami bisa tahu kalau kami akan selamat di luar sana. Sudahlah, kita berdoa saja dan menunggu di sini. Siapa tahu sebentar lagi hujan turun dan kita punya banyak persediaan air lagi."
Berdebat cukup lama, pada akhirnya Ado memutuskan untuk pergi bersama katak-katak lainnya, sedangkan Oda memilih untuk tinggal karena ia akan menunggu hujan turun. "Huh, lihat saja mereka tak akan selamat. Lebih baik menunggu dan bertahan di sini, toh aku sudah berdoa. Tuhan pasti mendengar doaku dan akan menurunkan hujan untukku," kata Oda.
Hari demi hari berlalu, tak ada setetes airpun yang turun ke lembah itu. Tidak pula embun pagi yang biasanya memenuhi rerumputan dan memberikan kesejukan. Di sudut sana, Oda terkapar karena kehausan. Nafasnya sudah tak lagi lengkap, dan ia pun akhirnya mati karena tak dapat bertahan hidup dalam kekeringan. Sumber
0 comments:
Posting Komentar