Kecenderungan kita manusia untuk, entah sengaja entah tidak, tidak mengatakan yang sebenarnya. Ternyata sikap semacam ini pada saatnya akan menuntut risiko dari kehidupan kita. Dalam kehidupan ini kita diajak untuk bersikap jujur dan tulus. Hanya orang yang jujur dan tulus mampu melihat peristiwa-peristiwa sebagai keindahan. Mungkin kisah penggambarannya seperti berikut ini.
Dalam bermain-main dengan teman-temannya semasa kecil, Untung kerap kali berpura-pura. Ketika sedang bersama-sama menggembalakan kambing misalnya, tiba-tiba Untung suka berlagak sakit perut dengan tampang meringis-ringis. Melihat hal itu teman-temannya biasanya lalu dengan cemas mendekati Untung dan menanyakan keadaannya.
“Kenapa kamu? Sakit ya? Salah makan?”
“Dibohongin aja kamu!” sahut Untung sambil ngacir dan terkekeh-kekeh.
Lama-kelamaan teman-teman Untung hafal dengan sikapnya itu.
Suatu sore, Untung bersama teman-teman mencari belalang. Biasanya “belalang kayu” suka menempel di pohon-pohon cemara. Untung memanjat pohon cemara untuk menangkap belalang yang bertengger di sebuah dahan pohon cemara. Setelah memanjat setinggi tiga-empat meter, dahan yang dipegang Untung ternyata rapuh. Untung pun jatuh. Untung meringis kesakitan sungguh-sungguh. Karena jatuh itu, Untung bahkan tidak bisa berbicara.
Dengan terbata-bata tanpa mengeluarkan suara, Untung mengulurkan tangan minta tolong kepada teman-teman yang asyik mencegat truk untuk minta kapur. Menyaksikan Untung yang meringis kesakitan dan berteriak tanpa suara itu, teman-temannya cuma tertawa sambil cekikikan.
“Ah… paling hanya pura-pura…! Seperti biasanya itu tuh! Biarin saja!”
Mereka baru sadar bahwa Untung sungguh-sungguh jatuh ketika sebuah truk berhenti dan sopirnya menegur mereka. Ternyata sopir itu melihat saat Untung jatuh.
Saat itu Untung memang kena batunya. Untung yang biasanya suka berpura-pura sakit itu, ketika jatuh dan sakit sungguhan, justru dikira pura-pura! Dasar Untung yang baru tidak untung! Syukurlah ada sopir yang tahu kalau Untung benar-benar jatuh dan kesakitan sungguh-sungguh. (Hidup Itu Lucu dan Indah) Intisari
29 Feb 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
Dokter Eva
evamuliaclinic
elvante
Eva Mulia Clinic
Klinik Eva Mulia
Eva Mulia
Dr. Eva
Posting Komentar