Di sebuah bangsal Panti Asih, ada seorang pasien yang secara fisik mungil seperti bayi. Dia hanya berbaring di kursi roda terus-menerus karena memang tidak bisa berdiri dan berjalan. Makan dan minum pun harus disuapi. Setiap kali, dia hanya bisa mengatakan, “Pak ...! Bu ...!”
“Dik ..., hak ..., haakk ...!” bujuk Untung sambil menyodorkan sesendok bubur ke mulutnya.
“Panggil apa Mas? Dik?” tanya perawat yang di samping Untung, yang sedang menunggui anak lain makan siang.
“Lha iya ta? Khan masih kecil! Memangnya harus panggil gimana?” Untung balik bertanya.
“Lha ... dia itu dengan Mas tuaan dia lho!”
“Masak sih?!”
“Sekarang umur Mas berapa?”
“26 tahun!” jawab Untung penuh percaya diri.
“Tambahkan saja umur Mas dengan 12, itu baru sama.”
“Wo, selisih 12 tahun dengan saya?”
Untung sungguh heran. Rasanya tak mungkin kalau dirinya lebih muda 12 tahun dari dia. Kalau dilihat dari penampilannya, mestinya Untung lebih tua 15 tahun.
Kerap kali kita terbuai oleh penampilan lahiriah belaka. Kalau begitu kita akan mudah tertipu. Maka, marilah kita berani masuk ke dalam batin manusia yang terdalam, sebab di sanalah tersimpan segala keaslian dan kesejatian manusia. (Hidup itu Lucu dan Indah) intisari-online
9 Mar 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar