Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

4 Jun 2012

Gayung Tak Bersambut

  • i
Pak Panurata menjadi kepala kantor Departemen Penerangan Warta Kasih. Ia mengadakan kunjungan mendadak ke daerah yang terkena bencana alam. Tujuan kunjungannya adalah untuk memberikan peneguhan bagi rakyatnya yang sedang mengalami penderitaan.
Pak Panurata diterima oleh pejabat daerah di Balai Desa yang kebetulan dijadikan tempat darurat kegiatan belajar para siswa tingkat dasar. Masyarakat mendengarkan wejangan dari Pak Panurata dengan wajah serius. Untuk menciptakan suasana gembira, Pak Panurata bermaksud mengajak menyanyi sekelompok anak yang sejak tadi kelihatan terkesima melihat dirinya.
“Mari, Anak-anak, kita bernyanyi bersama-sama supaya hati kita gembira. Judul lagunya Di Sini Senang Di Sana Senang. Oke? Satu, dua, tiga!”
Anak-anak diam. Pak Panurata memberi aba-aba sekali lagi.
“Ayo, jangan ragu-ragu! Siap? Satu, dua, tiga .... Ayo nyanyi. Kok diam saja sejak tadi?” Raut muka Pak Panurata memerah karena anak-anak itu tetap diam tak bereaksi.
“Maaf, Pak!” bisik Kepala Desa, “Anak-anak ini siswa SLB bisu-tuli. Mereka tidak dapat bernyanyi dengan cara seperti yang Bapak harapkan.”
Yang penting bukan hanya apa yang disampaikan melainkan juga kepada siapa berita itu akan disampaikan. Sumber 

0 comments:

Posting Komentar