Memberi adalah soal niat dan tindakan, bukan karena kuantitas. Bukan karena memiliki sesuatu yang berlebihan, yang tidak mampu dihabiskan sendirian maka kita memberikannya pada orang lain. Bukan pula karena kita tidak lagi membutuhkan barang itu, atau tidak menyukainya sehingga barang itu diberikan ke orang lain.
Kimberly Harding selalu menyediakan uang $3 di dalam mobil dan juga dalam kantong bajunya untuk diberikan pada peminta-peminta yang datang padanya dan meminta sedikit belas kasihan. Tiga dolar adalah jumlah yang tidak seberapa, namun bagi para homeless yang mengira hanya akan mendapatkan 25 sen, uang sejumlah itu cukup banyak. Ditambah dengan jawaban yang riang dan sesekali pelukan dari Kimberly, mereka sangat senang dengan uang yang bagi banyak orang tidak seberapa itu.
Selain menyediakan uang pecahan kecil, Kimberly juga selalu membawa barang-barang yang mungkin akan mereka perlukan. Di negeri empat musim, hangatnya matahari hanya bisa dirasakan di bulan-bulan tertentu dalam satu tahun. Sisanya, adalah udara dingin dan kadang-kadang hujan yang tidak ramah bagi kaum homeless ini. Maka Kimberly membawa juga topi, kaos kaki, sarung tangan dan payung, juga sepaket kebutuhan pribadi seperti sikat gigi, pasta gigi, sisir, band-aids, aspirin dan juga makanan instan yang bisa disimpan dan digunakan kapan saja. Barang-barang itu dibawa dan disediakan Kimberly seperti memenuhi kebutuhannya sendiri. Sudah menjadi kebiasaan baginya untuk selalu menyediakan barang-barang tersebut.
Suatu kali, Kimberly dikejutkan oleh seorang wanita muda. Saat itu udara mulai dingin, dan Kimberly memberikan uang 3 dollar dan sebuah topi pada wanita itu untuk menghangatkan kepalanya. Kimberly sendiri tidak mengenakan sarung tangan karena merasa udara belum cukup dingin. Biasanya, orang yang diberi uang oleh Kimberly langsung mengatakan terima kasih dan beranjak pergi, atau tersenyum riang saja; tapi wanita ini bergegas ke kantong bawaannya dan meminta Kimberly untuk menunggu.
Dia kembali lagi dengan sepasang sarung tangan cadangan miliknya dan memberikan sarung tangan itu pada Kimberly. Tentu saja wanita ini lebih membutuhkan sarung tangan itu. Bagaimana jika sarung tangan yang dipakainya basah dan dia harus mengganti sarung tangannya? Namun inilah makna 'memberi' yang sesungguhnya. Memberi bukan menyingkirkan barang yang tidak kita senangi, bukan menghibahkan barang yang tidak kita pakai (atau malah barang yang sudah rusak!) pada orang lain; memberi adalah niatan dari hati kita untuk membuat orang lain lebih nyaman dan lebih baik.
Kimberly menyimpan sarung tangan itu, dan menjadikannya berkat bagi kaum papa lainnya ketika dia bertemu seseorang yang juga membutuhkan sarung tangan. Demikian rantai kasih sebenarnya tidak berhenti hanya karena Anda tidak mampu atau tidak berkecukupan, selama ada cinta, niatan dan tindakan untuk membuat orang lain lebih bahagia, Anda selalu bisa untuk member Sumber
26 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar