Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

6 Feb 2012

Hakikat Pagar

  • i
Seekor singa ditangkap dan dimasukkan ke dalam suatu hutan konsentrasi. Ia terkejut ketika berjumpa dengan banyak singa lain yang sudah bertahun-tahun tinggal di sana. Beberapa di antaranya sudah berdiam seumur hidup.
Dalam waktu singkat ia terbiasa dengan berbagai kegiatan di kamp tersebut. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok; ada kelompok yang terlibat dalam pertunjukan-pertunjukan sirkus; kelompok kebudayaan karena bercita-cita melestarikan adat-istiadat, tradisi, dan sejarah masa lalu ketika kaum singa masih bebas merdeka. Juga ada kelompok religius, yang aktif berkumpul merenungkan hutan masa depan yang tidak ada pagar pembatasnya lagi.

Selain itu masih ada kelompok revolusioner. Mereka berkumpul untuk merencanakan pemberontakan terhadap orang-orang yang menangkap mereka. Pemberontakan seperit itu tiap-tiap kali pecah. Satu kelompok akan dibinasakan oleh yang lain, atau semua penjaga terbunuh dan diganti oleh seregu penjagal lain.
Ketika melihat sekeliling, pendatang baru itu mengenali seekor singa yang sering menyendiri. Selain tampak selalu berpikir dalam, ia tidak termasuk dalam kelompok mana pun. Ada yang aneh dalam dirinya sehingga membuat semua heran. Kehadirannya menimbulkan rasa takut. Ia berkata kepada pendatang baru itu, "Jangan masuk ke dalam kelompok mana pun. Makhluk-makhluk bodoh ini hanya sibuk dengan segala macam hal, tetapi tidak dengan yang hakiki."

"Apa sebetulnya yang hakiki itu?" tanya si pendatang baru.

"Mempelajari hakikat pagar." (Anthony de Mello) Sumber

0 comments:

Posting Komentar