Seorang wanita tua yang merupakan pensiunan guru berbelanja di sebuah swalayan. Karena punggungnya sakit dan merasa lelah berbelanja seorang diri, dia duduk di bangku panjang sebelum mengantri untuk membayar barang-barang belanjaannya. Sambil menunggu tenaganya pulih, wanita tua itu menatap orang-orang di sekitarnya.
Pandangan wanita tua itu tertuju pada seorang pria yang memiliki banyak tato di tubuh, dia berjalan menuju antrian panjang bersama empat orang anak kecil dan seorang wanita yang sedang hamil tua, wanita itu adalah istri pria bertato tersebut. Melihat hal tato di tubuh pria tersebut, sang wanita tua membatin, pria itu pasti pernah dipenjara.
Dari cara pria itu memakai pakaian, sang wanita tua berasumsi bahwa dia adalah anggota gank yang suka berbuat onar. Kemudian wanita tua itu melihat kalung yang dipakai pria bertato tersebut bertuliskan nama Obadian, dan wanita tua itu ingat bahwa Obadian merupakan ketua gank yang sangat ditakuti.
Banyak orang yang mengantri tampak takut dan mempersilahkan si pria bertato dan keluarganya untuk mengambil antrian di depan. Kemudian wanita tua itu akhirnya berdiri dan memutuskan untuk segera membayar barang-barang belanjaannya.
"Silahkan Anda maju duluan!" ujar sang wanita tua pada pria bertato.
"Tidak, Anda yang harus antri terlebih dahulu di barisan depan!" ujar sang pria dengan suara yang ramah.
"Anda datang dengan banyak anak, istri Anda juga sedang hamil tua, mengantrilah di barisan depan," ujar sang wanita tua setengah memaksa.
"Andalah yang seharusnya mengantri di barisan paling depan, kami menghormati Anda sebagai orang tua," balas si pria bertato, lalu dengan gerakan tangan yang sopan, si pria mempersilahkan wanita tua untuk mengambil jalan agar bisa mengantri di barisan paling depan.
Sang wanita tua tersenyum, dia tidak menyangka bahwa pria yang dia anggap pernah dipenjara dan merupakan ketua gank yang paling ditakuti bisa berlaku sopan pada wanita tua seperti dirinya. Kemudian wanita itu menoleh ke belakang.
"Anda sopan sekali, tuan. Siapa yang mengajarkan sopan santun itu kepada Anda?" tanya sang wanita tua.
Dengan seulas senyum dan nada suara hormat, pria itu mengatakan, "Tentu saja Anda Mrs. Thomson, saya adalah murid Anda di sekolah dasar," Pria itu tersenyum lalu berpamitan untuk mengantri pada barisan paling belakang. Sumber
8 Des 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar