Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapat KU atau bersyukur
kepada KU atas sesuatu hal yang indah
yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja …….berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapat KU atau bersyukur
kepada KU atas sesuatu hal yang indah
yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU,
tetapi engkau terlalu sibuk ………
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu.
AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU
tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya …….
masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ………
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah pun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
AKU sangat menyayangimu, setiap hari
AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya ……
engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih
bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU
……..Tapi yang KU tunggu …….. tak kunjung tiba ……
tak juga kau menyapaKU.
Subuh …….. Dzuhur ……. Ashyar ……….Magrib ……… Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU …..
tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan tak ada rasa,
tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ……….
Apa salahKU padamu …… wahai UmmatKU?????
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan,
harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU …………!!!!!!!
Percayalah KU selalu mengasihimu, dan
AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU,
memohon perlindungan KU,
bersujud menghadap KU ……
Yang selalu menyertaimu setiap saat ……..
Note:
apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi???
Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semata Sumber
0 comments:
Posting Komentar