Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

9 Mar 2012

Review Film Republik Twitter

  • i
Akhirnya setelah beberapa bulan terakhir ini kita hanya bisa memantau tentang #RepublikTwitter melalui linimsa. Kini film yang mengangkat kisah keseharian masyarakat kita di social media sudah tayang di bioskop Indonesia per 16 Februari kemarin.
Film yang dibintangi oleh Laura Basuki, Abimana Arya, Tio Pakusadewo, dan Ben Kasyafani ini bercerita tentang kehidupan social media “Twitter”. Berawal dari Sukmo seorang mahasiswa tingkat akhir asal Jogja yang jatuh cinta dengan sosok Hanum, wartawan Jakarta.
Sebagai bukti keseriusan cintanya pada Hanum, Sukmo pun datang ke Jakarta bersama sahabatnya Andre, yang notabene asli sana. Tapi ketika Sukmo hendak menemui Hanum, dia melihat sesosok pria yang berada di dekat wanita pujaannya. Belum sepat kopi darat, Sukmo sudah patah hati duluan.
Untuk mengusir rasa kekecewaannya, Sukmo menemui Belo teman di twitter yang menawarkan dia bergabung di bisnis social medianya. Belo yang menjadi kaki tangan Kemal, mendapat tugas untuk membuat seorang tokoh masyarakat dan politik #ArifCahyadi untuk menjadi Trending Topic di twitter dengan memanfaatkan 140 karakter, dengan berbagai macam #pencitraan.
Usaha Sukmo Cs membuahkan hasil, dalam beberapa jam sosok #ArifCahyadi menjadi TT di linimasa twitter. Tidak Cuma itu, Sukmo juga membuat gerakan #ArifCahyadi4JKT1
Ketika karier Sukmo sedang berada di tingkat atas, berbeda dengan Hanum yang kariernya sebagai wartawan terancam. Dia belum bisa mendapatkan headline tulisan yang menarik untuk kantornya, sampai ia berfikir untuk resign dari dunia yang telah ia geluti selama ini. Apalagi ayahnya yang menginginkan Hanum menjadi seorang presenter.
Disisi lain, ada juga Andre sahabat Sukmo yang agi keheul sama pacarnya, Nadia remaja SMA yang lebih mementingkan followersnya ketimbang hubungan mereka. Andre yang memang tidak menyukai twitter, jengkel dengan sikap Nadia yang tidak bisa melepaskan kehidupannya di twitter.
Apalagi fenomena generasi menunduk yan lagi booming saat ini, ga di jalan, di mall, di kamar mandi, orang-orang lebih suka menunduk menatap kelayar ponsel mereka untuk bertwitter ria.
Akibat dorongan Nadia dan Andre yang mensupport Sukmo untuk kembali kopdar dengan Hanum malah membuat hubungan mereka semakin jauh. Hanum kecewa dengan Sukmo, seorang Sukmo yang di Twitter sangatlah berbeda dengan sukmo yang di dunia nyata.
Hanum merasa dikecewakan dengan pria yang sempat dia kagumi. Di kopdar ini juga Hanum menceritakan pada Sukmo niatnya untuk berhenti menjadi wartawan.
Mengetahui karier Hanum diujung tanduk, Sukmo pun rela membocorkan skandal #ArifCahyadi kepada Hanum agar dia tetap menjadi wartawan. Walaupun semua itu berujung pada bangkrutnya bisnis buzzer yang dia garap bersama Belo.
Dengan jargon, “Suara Rakyat = Suara Twitter” semakin meyakinkan, bahwa Indonesia memang salah satu Negara dengan jumlah pengguna twitter terbesar di dunia. Apalagi saat ini sudah ada beberapa peristiwa dunia yang digerakkan/bermula dari twitter.
Film ini menjadi tontonan wajib bagi para pengguna twitter aktif, karena banyak sekali pesan yang disampaikan oleh film ini. Apalagi dengan adegan dan dialog yang kocak, juga membuat seisi bioskop terhibur dengan film yang disutradarai Kunt Agus ini.
So, luangkan waktu kalian untuk menonton film ini yaa.. jangan samapai keburu nyesel. Mari cintai film Indonesia


0 comments:

Posting Komentar