Pria :
“Dek, stelah beberapa lama Mas pelajari, Mas rasakan dan Mas renungkan, tentang semua yang Mas rasakan tentang kamu, mas pikir nggak terlalu berlebihan kalo Mas bilang…Dek, Mas sayang sama kamu, dan Mas pengen kamu jadi pacar Mas……” Wanita :
“Iya Mas, Adek tau kok perasaan Mas, bahkan Adek udah lama nunggu Mas mengatakan itu, Adek terima rasa sayang mas, dan adek mau banget jadi pacar Mas…”
Langsung dah tuh pria joget dua jempol keatas….ayo goyang…duyu…..
Bandingkan jika jawabannya adalah :
“Begini mas, bukan adek nggak sayang sama Mas, Adek hargai perasaan Mas buat Adek, tapi maaf Mas, Adek nggak bisa lebih untuk menganggap Mas sebagai kakak..Jadi maafin adek, Adek nggak bisa jadi pacar Mas”
Biasanya yang terjadi adalah dendang lagu….daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini….goyang dua jempol ngadep bawah…….
Apa reaksi awal saat kita ditolak ?
Benci, sakit hati, dendam, patah hati, kecewa…..
Lalu apa reaksi awal saat kita diterima ?
Senang, bahagia, bangga, sukacita…..
Kenapa harus ada dua perasaan yang berbeda,
kenapa Tuhan menitipkan dua perasaan tersebut pada kita,
apa maksudnya sih Tuhan ??
Kadang enak loh menyelami kedua perasaan tersebut…..
Merasakan dengan mengingat kembali saat kita “ditolak”, kata-kata penolakan, perasaan yang timbul, reaksi tubuh yang dirasakan….
Merasakan dengan mengingat kembali saat kita “diterima”, setiap kata yang diucapkan, perasaan yang timbul, dan reaksi tubuh saat dita “diterima”
Ada kalimat sederhana yang buat gua dalem banget maknanya ” gimana kita bisa tau rasanya ‘diterima’ kalo kita nggak pernah tau gimana rasanya ‘ditolak’ “
Yang jadi masalah biasanya adalah kita nggak mau ngerasain yang namanya “ditolak” atau kadang kita nggak siap ( nggak pernah mau siap ???? ) untuk “ditolak”
Kenapa kita susah untuk bisa menerima penolakan ?
Dari kecil kita sudah dibiasakan untuk membuat pigura untuk lukisan “bahagia”, artinya kita membuat batasan untuk “bahagia”.
Coba kita hancurkan batasan itu….
Niscaya kita memiliki pemahaman yang “bebas” tentang rasa bahagia…..
“menerima” adalah kunci dari setiap masalah dan semua perasaan yang nggak ngenakin…”menerima” juga bisa diartikan dengan “berdamai”.
( Ada beberapa temen yang ngetawain tentang “menerima”, nggak papa mereka punya opini sendiri )
Kenapa ? karena di dalam “menerima” aku yakin disitu ada “damai”…..
Sebenernya apa sih yang harus di “terima” saat penolakan itu terjadi ?
Simple aja kok….”menerima” bahwa itu adalah cara Tuhan untuk membangun kita menjadi pribadi yang lebih baik, cara Tuhan untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan lebih tau mana yang terbaik buat kita..
Apa yang terjadi saat hati kita, pikiran kita dipenuhi dengan “damai” ??
Mau tau gimana rasanya setelah kita “menerima” ????
Coba aja sendiri…..he he he….
Sumber: kompasiana
15 Sep 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar