Gout merupakan salah satu tipe artritis (radang sendi) yang paling nyeri dan menempati angka 5 persen dari seluruh kasus artritis. Penyakit ini terjadi akibat tertimbunnya kristal asam urat yang berlebih. Di dalam jaringan persendian, kristal tersebut mirip jarum yang terdapat dalam ruang di antara dua tulang atau keduanya.
Normalnya, kadar asam urat di dalam tubuh kita berkisar antara 3 – 7 mg/dL. Asam urat sendiri adalah produk akhir dari metabolisme purin yang secara alami memang terdapat di dalam tubuh dan juga berasal dari makanan. Kadar asam urat ini dapat meningkat atau berlebih karena beberapa faktor, seperti di antaranya: produksi asam urat meningkat, pengeluaran asam urat oleh ginjal sedikit, dan meningkatnya asupan makanan tinggi purin (misal: jeroan, ikan hering dan anchovy (teri), sardin, ragi, minuman beralkohol, kacang polong, dll). Selain itu, faktor pemicu asam urat tinggi lainnya adalah obat-obatan diuretik (peluruh kencing), konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan, faktor genetik, penyakit Hodgkin (limfoma), hipotiroid, leukemia, niasin atau vitamin B3, obesitas, psoriasis, dan obat penekan imunitas.
Akumulasi kristal asam urat tidak terjadi seketika. Prosesnya bisa memakan waktu bulanan hingga tahunan, dan bisa tanpa menunjukkan gejala apapun. Menurut Nasional Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS), di AS, sekitar 95 persen orang dengan asam urat tinggi dalam darahnya (hiperurisemia) tidak mengalami serangan gout, tetapi bisa saja mereka merasakan sedikit nyeri dan tidak nyaman pada persendian. Sedangkan pada gout, seperti disebutkan di awal, gejala yang kerap timbul adalah sendi tampak kemerahan, bengkak, panas, nyeri sendi, dan peradangan pada satu atau lebih sendiri. Rasa nyeri ini akan makin terasa apabila area yang sakit digerakkan atau disentuh.
Titik sendi yang paling umum terserang gout adalah ibu jari kaki. Namun tidak menutup kemungkinan persendian lain menjadi korban, seperti pergelangan kaki, tumit, punggung kaki, lutut, pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan juga siku. Jika tidak ditangani dengan benar, lamban laun frekuensi, keparahan, dan jumlah sendi yang terserang gout bisa bertambah sehingga rawan menimbulkan kerusakan sendi. Bahkan jika tidak dicegah dan ditangani bisa menyebabkan kecacatan atau kelainan sendi yang parah, sehingga menurunkan kualitas hidup penderita.
Kunci penanganan gout ada dua, yaitu (1) menghentikan peradangan akut; dan (2) mencegah serangan di kemudian hari serta menyusutkan tumpukan kristal asam urat. Untuk yang pertama, caranya adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan antiradang. Konsultasi dengan dokter untuk menemukan obat yang paling cocok bagi Anda. Sedang untuk yang kedua, berikut ini beberapa cara untuk mencegah kambuhnya gout di kemudian hari:
- Mengkonsumsi cukup cairan, terutama air putih, karena juga dapat mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal pada penderita asam urat
- Mengurangi berat badan dengan menerapkan diet sehat
- Menghindari asupan alkohol
- Mengkonsumsi obat penurun kadar asam urat di dalam darah
Semoga bermanfaat, ya
Sumber: Tips Sehat
0 comments:
Posting Komentar